pulautidung-hoki.com – Sama seperti yang kita kenali jika Korea Selatan di jaman modern ini identik dengan operasi plastik. Hal tersebut menjadikan Korea Selatan sebagai ibukota operasi plastik dunia. Bahkan sejak dahulu ketertarikan tinggi Korea Selatan dengan operasi plastik telah ada semenjak jaman dahulu.
Dalam sejarah dari tahun 1910-1945 Korea terkuasai oleh Jepang. Walaupun sesudah tahun 1945 dan Perang Dunia II usai tetap tinggalkan perasaan takut dan trauma yang dirasakan oleh orang Korea. Di buku Korea Old and New A History kreasi Sewa J.Ecker mengatakan jika tidak ada satu faktor di Korea yang dipengaruhi oleh pemerintah Jepang.
Selain itu, Korea terkuasai oleh Amerika Serikat secara terbaginya Semenanjung Korea jadi dua, yakni Korea Utara dan Korea Selatan. Ada peralihan kekuasaan dari Jepang ke Amerika Serikat membuat Korea cari jati diri nasional khususnya dalam soal kecantikan.
Baca Juga : 10 Korean Skincare Membuat Wajah Bersih da Glowing
Menurut NCBI operasi plastik di Korea terjadi di tahun 1950-an saat Perang Korea sedang berjalan. Dokter David Ralph Millard sebagai dokter bedah dari Amerika Serikat dikirimkan ke Korea Selatan yang mempunyai tujuan mempropagandakan jika beberapa orang dari Amerika Serikat memiliki paras yang bagus. Tetapi, taktik itu dilaksanakan cuma untuk propaganda semata-mata. Di saat itu, ada penerjemah Korea wanita yang menikah dengan tentara Amerika. Penerjemah itu minta Dokter Millar untuk mengoperasikan kelopak matanya supaya lebih bundar.
Hal itu dilaksanakan karena mata sipit dari Korea dipandang tidak memiliki gestur dan penuh rekayasa dalam makna orang yang curang di mana diam-diam ada di belakang berencana suatu hal. Dari sanalah operasi kelopak mata double jadi terkenal karena kelihatan lebih gestur dan kebarat-baratan. Dalam kata lain, beberapa orang Korea menampik standar kecantikan yang telah ada semenjak jaman dahulu.
Meski begitu, operasi yang sudah dilakukan mempunyai tujuan untuk membuat jati diri nasional di mana terpisahkan dari bekas penjajahan. Di saat ini, operasi yang sudah dilakukan bukan hanya operasi kelopak mata dan hidung, tapi operasi rahang atau V-Line. Walau sebenarnya secara bersejarah, muka bundar yang dipunyai wanita Korea menyimbolkan kesuburan. Bentuk muka dan dagu yang bundar jadi standard kecantikan wanita jaman dahulu. Tetapi, bentuk rahang yang tirus menjadi muka dambaan untuk tiap wanita di Korea.
Masuknya penjajahan Amerika Serikat membuat elemen barat berkembang di Korea. Hingga standard kecantikan wanita Korea merujuk pada standard kecantikan dari barat. Seperti mata dibikin jadi lebih bundar dan hidung dibikin jadi lebih lancip. Tetapi, mereka tidak mengubah dengan kompleks bentuk badan yang mereka punyai. Hingga Korea memiliki standarisasi kecantikan yang unik di mana tidak begitu kebarat-baratan. Karena itu, penjajahan, agresi, kependudukan membuat rasa trauma yang membekas. https://www.pulautidung-hoki.com/
Trend Operasi Plastik Di Korea Jadi Pendapatan Negara
Bersamaan mengembangnya jaman, operasi plastik jadi benar-benar berkembang di Korea Selatan. Hal tersebut disokong ada dua ribu lebih dokter operasi plastik sampai membuat beberapa wisatawan tiba ke Korea Selatan cuma untuk operasi plastik. Dari tahun 2009-2012 penghasilan Korea Selatan naik jadi 3x lipat.
Jaman kekinian ini argumen operasi plastik yang sudah dilakukan Korea Selatan tak lagi untuk terlepas dari trauma penjajahan, tapi telah jadi trend untuk tingkatkan kualitas diri semata-mata. Operasi plastik dilaksanakan oleh beberapa orang Korea sekitaran usia 19-29 tahun. Bahkan juga beberapa orangtua di Korea Selatan jadikan operasi plastik sebagai hadiah kelulusan untuk anaknya.
Ada operasi plastik dilaksanakan cuma untuk mencari kerja karena populasi manusia saat ini makin banyak hingga susahnya mencari kerja. Beberapa HRD cari pegawai dengan menyaksikan photo di CV yang kelihatan elok dan ganteng. Hal tersebut disokong oleh stigma orang Korea di mana bila fisik yang dipunyai kelihatan makin menarik karena itu orang itu memiliki peruntungan saat mencari pekerjaan.